Pages

Selasa, 21 Juni 2016

Cieee Yang udah Es Es...


Sejak bergabung dengan FLP Banda Aceh, sosok gadis ini termasuk kategori gadis yang cukup gampang untuk diakrabi. Bagi jomblowan soleh, hmmm, paham ya maksudnya. Tak perlu saya jelaskan secara frontal kan? Hehehe..

Sedikit terlambat menyelesaikan tugas akhir, tak lantas membuat gadis yang kerap disapa Tina ini menyerah begitu saja. Hari-harinya terus saja disesapi beragam kegiatan dimulai dari mengajar asisten lab, mengajar mengaji di TPA, menjadi kontributor di salah satu majalah kampus, sampai kontributor di website Aceh. Hingga yang terakhir ia terpilih menjadi nominasi yang memperoleh kesempatan membuat film dokumenter Aceh. Gila, meeen. Kalau saya mah sudah tepar dengan bejibun aktivitas seperti itu. Tapi dengan segudang prestasinya ini tak lantas membuat Tina kehilangan pijakan. Tina tetaplah Tina, dengan segala kesederhanaan dan tawa renyahnya. 

Kemarin, 20 Juni 2016, Tina merampungkan studinya dengan mengikuti ujian sidang sarjana. Cieee yang udah es pe de, cieee. Alhamdulillah, perjuangan panjang yang penuh liku berbuah manis nan legit.


         Yang satu ‘kapannya’ udah terjawab, syelamaaat!! :D



   Coba temukan anak bawang yang belum sarjana disini. Dapat hadiah mie caluek. ^_^

Semoga ilmunya berkah dan bermanfaat ya, Tina. 
Tertanda,
Helka, yang merindukan seragam berdasi ituh!

Demikian tulisan singkat mengenai hari bersejarahnya Tina. 

Hari ini, mabro, Andi yang memperoleh kesempatan untuk sidang sarjana. Ditikung adik sendiri rasanya lebih nyesek dibanding ditikung adik leting. Tapi yaa, berjiwa besar sajalah. Mabro akan menjadi kepala keluarga juga nantinya. Sudah barang tentu harus cepat lulus, cepat dapat kerjaan biar bisa mendatangi rumah adek tuh, dan caper ke calon mertua. Sudah sepatutnya ia lebih hebat daripada kakak kecenya ini. 

Sejak awal, sebagai kakak yang terlebih dulu merasai asam garam dunia perkuliahan, selalu mengingatkan untuk konsisten dalam meraih IP tinggi jika ingin cumlaude. Setidaknya, ini bisa bikin ayah mak bangga, setelah sebelumnya saya sendiri gagal meraihnya bersebab keterlambatan selesai masa studi. Alhamdulillah, selesai di waktu yang tepat delapan semester dengan IP konsisten di atas 3,5 tiap semesternya. Keren li pemain. 

Sebagai anak perempuan tertua dan laki-laki tertua, kami sama-sama punya watak keras. Tapi meski demikian, ia tetaplah adik yang selalu mendengarkan, meski terkadang perbincangan kami kerap dibumbui pertentangan pendapat. 

Punya watak keras, tapi sebenarnya kami sama-sama pemalu jika di kalangan ramai. Khi khi khi..

Sehari sebelum sidang, saya menanyakan apa perlu saya datang untuk menonton sidang? Jawabannya sudah tertebak. Ia menolak untuk ditonton. Katanya beban. Hehe..

Akhirnya saya memutuskan untuk datang menjelang sidang berakhir. Kampus hukum tidaklah begitu familiar bagi saya. Ini kali pertama saya menginjakkan kaki kesini. Saya pun lupa menanyakan ruang sidangnya dimana. Akhirnya meraba-rabalah setiba di lokasi TKP.

Bismillah. Masuk dan bertanya-tanyalah. Eh saya gak nyangka, ternyata adik saya cukup ngetop juga di kampus ini. Wkwkwkwk..

“Kak, mau nanya, kalau mau lihat orang sidang, ruangannya dimana ya?”, tanya saya pada kumpulan beberapa perempuan di lobi lantai dasar.

“Hmm ada banyak ruangnya kak, siapa yang sidang?”, tanya perempuan dengan lipstik merah menggoda ini. Duh!

Dengan ragu-ragu saya pun menjawab, “Andi. Hmm...ngak kenal ya?”

“Ooo, Andika Pratama? di ruang atas kak. Bisa lewat tangga sebelah”, jawabnya santai sembari menunjuk jalan menuju tangga.

Ya elah, bro. Sorry kuadrat gue udah ngeremehin elu. Ternyata elu cukup populer juga di kampus hukum. Heuheu. Loe juara, Bro. 

Sesampainya di lantai dua, saya kembali menanyakan hal yang sama; dimana ruang sidang.
“Siapa yang sidang kak?”, tanya perempuan jilbab lebar yang belakangan diketahui ternyata temannya dek bro juga.

“Andika Pratama”, jawabku singkat.

Si gadis jilbab lebar pun ber-ooo dengan nada yang sama seperti gadis pertama dan menunjuk ruangan sidang dek bro. Dia menyilakan saya untuk masuk ruangan. Tapi saya takut dek bro terbebani dengan kehadiran saya. Akhirnya saya menunggu di luar saja dan menikmati arsitektur gedung fakultas hukum. Saya terkesan dengan bentuk bangunan fakultas ini. Klasik nan gagah. Dari sisi depan gedung, jika diambil foto dengan angle yang tepat, kita seolah berada di kampus luar negeri. Hehehe.. Gak percaya? Coba tes. 


                                 Saya : Pemain, makan-makan dimana kita?
                                 Mabro : Jiah, hana puasa?
Saya : Oh ya juga. #*@!T%#!*&T*#!(@#

Buat dek Bro, Syelamat!
Semoga ilmu nya berkah, menambah pahala, dan bermanfaat bagi orang banyak.

Tertanda,
Kakak sweet kakak yang telah ditikung.