Meski dingin kerap membungkus kota
Tapi banyak kaum yang memicingkan matanya
Hadirmu menjanjikan
Bagi puasanya ladang-ladang
Sayang jamak mereka gemar berteriak
Menyerapah, alih-alih sorak gembira
Kini kau enggan menyapa
Jika ada, sekali dua
Tak hanya nyaris, kami tak lagi menjumpaimu
Duhai, kemanakah?
Adakah dirimu tengah melanglang ke negeri seberang?
Kau tahu,
Bagi para perindu, kau tetap punya tempat bagi kenangan
Aroma yang kau tawarkan lincah membuka tingkap tiap
penghalang
Menembus waktu, melangkahi jarak
Darussalam, 21:31, 16/2/2016
0 komentar:
Posting Komentar